CONTOH RPP TEMATIK KELAS I

Standar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS                         :   I

TEMA                           :   DIRI SENDIRI

MINGGU/HARI       :   I/Senin

ALOKASI WAKTU   :   5 x 35 menit

INDIKATOR:

  • Menanyakan data diri dan nama orangtua serta saudara teman sekelas
  • Membilang atau menghitung secara urut
  • Menyebutkan banyak benda
  • Menceritakan pengalamannya saat pagi, siang atau malam hari
  • Berdoa bersama
  • Menyanyi lagu kasih ibu sambil bertepuk yang bervariasi
  • Guru meminta beberapa anak untuk menyebutkan identitas dirinya seperti nama dan alamatnya, dan menceritakan suatu pengalaman yang menyenangkan dirinya
  • Guru meminta anak untuk keluar kelas dengan melompat satu kaki sambil membilang (menghitung secara urut) lompatannya
  • Di kelas anak secara individual diminta untuk mengamati berbagai benda yang ada dalam kelasnya. memilih benda yang ada di kelas, menghitungnya dan menuliskan lambang bilangan dari jumlah benda  yang dihitungnya (kegiatan ini dilakukan beberapa kali)
  • Kegiatan berikutnya (atau bagi yang sudah menyelesaikan kegiatan pertama) dapat membaca kalimat sederhana dari kartu-kartu kata yang sudah disiapkan guru
  • Guru meminta anak untuk melihat jam dinding dikelasnya, lalu anak diminta untuk menggambarkan jam didinding tersebut dilengkapi dengan penunjukkan jarum jam pada saat anak melihat dan menggambarkannya.
    • Guru meminta beberapa anak mengemukakan tentang kegiatan yang dapat dilakukan pada waktu pagi hari, Siang hari dan malam hari
    • Kemudian guru menganjurkan perbandingan antara lebih banyak dan lebih sedikit dengan cara guru menugaskan anak mengelompokkan biji-bijian sebanyak 4 buah dan mengelompokkan biji-bijian sebanyak 6 buah kemudian guru menanyakan kelompok biji-bijian nama yang lebih banyak, serta hal bagian mana yang lebih sedikit. Dengan menggunakan biji-bijian guru mengajar penjumlahan. Dengan menggunakan banyaknya keluarga dua orang peserta didik, guru mengenalkan jumlah anggota keluarga dua peserta didik tersebut apabila digabung. Guru juga memberi contoh, jika dalam keluarga terdapat 5 anggota dan yang 3 orang pergi, maka yang tinggal di rumah asa 2 orang. Selanjutnya penjumlahan dan pengurangan menggunakan biji-bijian (atau yang lain) dan disertai penulisan tentang penjumlahan dan pengurangan (sampai 20).
    • Setelah pelajaran tentang angka dilanjutkan dengan pengenalan benda-benda yang ada di sekolah kemudian guru mananyakan kepada peserta didik apa kegunaan benda-benda tersebut seperti, papan tulis, penghapus, bel sekolah.
    • Kemudian guru meminta peserta didik menyebutkan kegunaanya apabila peserta didik salah dalam menyebutkan kegunaanya harus membetulkannya.  Kemudian beralih pada pelajaran Agama sebelum memulai guru mengucapkan salam dan peserta didik diminta untuk menjawab salam tersebut. Dilanjutkan dengan melafalkan surat Al-Fatiha diikuti oleh seluruh peserta didik, dan diulangi sampai 2 kali setelah dapat malafalkan guru menugaskan peserta didik untuk menghafalkan Al-Fatiha tersebut. Peserta didik diminta melakukan gerakbadan, sambil menyanyi dan bertepuk tangan sambil berhitung. Contoh lagu: balonku ada lima (atau guru mencipta lagu yang mengandung penjumlahan). Lagunya Eno Lerian (Satu ditambah satu sama dengan dua….)

·         Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf

A.   Pembukaan (1 X 35 menit)

B.        Inti (3 x 35 menit)

Penutup (1 jam pelajaran)

  • Jam pelajaran terakhir guru mengajukan tentang sumber bunyi dengan meminta peserta didik yang duduk paling belakang menempuk tangan, peserta didik diminta menentukan arah dari bunyi tepukan tersebut.
  • Setelah peserta didik paham akan sumber bunyi peserta didik diminta untuk embedakan tepukan yang keras dan tepukan yang lebih pelan.
  • Guru bercerita tentang perlunya air bagi makhluk hidup, yang dilanjutkan dengan tanya jawab
  • Pesan-pesan moral bagi anak misalnya tentang perlunya hemat air, perlunya mandi/menjaga kebersihan
  • Berdoa pulang

C.        Penutup (1 x 35 menit)

SARANA DAN SUMBER BELAJAR

  • Kartu-kartu kata
  • Lembar kerja (jam)
  • Bola – bola kecil
  • Lingkungan sekolah

Sumber : Buku Pelajaran yang sesuai Kelas 1

PENILAIAN

 

  1. Unjuk Kerja/Kinerja
  2. Hasil Karya/Produk
  3. Portofolio

Cilangkap,6 Oktober 2012

Mengtahui Kepala                                                               Guru Kelas

(………………………..)                                                        (……………………….)

PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD/MI

Standar

Gambar

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan tema diharapkan akan  memberikan banyak keuntungan, di antaranya:

  1. siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
  3. pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
  4. kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
  5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
  6. Siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
  7. guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,  waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan  terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

  1. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

  1. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

  1. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

  1. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

  1. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

  1. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu:

  1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
  2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan  tujuan akhir,
  3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
  4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

 

DARI BERBAGAI SUMBER

4 Rekomendasi Hasil Munas NU

Standar

NU bicara soal kenegaraan

MWCNU KARANGMONCOL

Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) sudah menghasilkan beberapa rekomendasi. Rekomendasi-rekomendasi yang terkait dengan berbagai masalah bangsa ini juga sudah diberikan kepada Presiden SBY. Keempat rekomendasi yang ditetapkan pada Senin (17/9) tersebut antara lain;

Lihat pos aslinya 665 kata lagi

Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012.pdf

Standar

KATA PENGANTAR
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar
adalah meningkatkan kualitas sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah. Mulai
tahun anggaran 2011 pemerintah telah berupaya untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas
dan ruang belajar di satuan pendidikan dasar (SD dan SMP) baik negeri maupun swasta
sehingga diharapkan pada tahun 2013 sudah tidak ada lagi ruang kelas dan ruang belajar
SD dan SMP rusak berat.
Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun ini akan direhabilitasi seluruh bangunan SD
dan SMP yang mengalami rusak berat melalui dana APBN dan DAK 2012. Dalam rangka
mengefektifkan peran masyarakat, pelaksanaannya menggunakan mekanisme bantuan ke
sekolah. Dengan mekanisme ini sudah terbukti hasil dan kualitas bangunan yang
menghasilkan baik dan menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan semakin
meningkat.
Disamping itu mulai tahun anggaran 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan pendampingan
terutama bagi daerah-daerah sulit, terluar, terpencil sehingga pelaksanaan pembangunan
dapat berjalan lebih lancar.
Mengingat ruang kelas dan ruang belajar yang akan direhabilitasi sementara ini juga sedang
digunakan untuk proses belajar mengajar, maka kami minta dinas pendidikan
kabupaten/kota dapat mengatur dan mengkondisikan sehingga proses rehabilitasi ini tidak
mengganggu proses belajar mengajar sekolah.
Dengan semangat melaksanakan program dan kegiatan ini secara transparan dan
akuntabel, kami mengharapkan semua pihak dapat membantu dan ikut berperan serta
sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang
optimal.
Dengan program rehabilitasi diharapkan partisipasi pemerintah daerah semakin besar
dengan mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih untuk melaksanakan kegiatan
yang belum ditangani melalui anggaran dari pemerintah pusat.
Buku ini agar dijadikan pedoman dalam pelaksanaan program ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Prof. Suyanto, Ph.D
NIP. 19530302 197703 1 001

Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012

SUMBER : http://dikdas.kemdikbud.go.id/application/media/file/Petunjuk%20Pelaksanaan%20Program%20Nasional%20Rehabilitasi%20Ruang%20Kelas%20Rusak%20Berat%20SD%20Tahun%202012.pdf