MENUNGGU NDARU

Standar

menunggu ndaru turun
by : Riswo Mulyadi

dipelataran malam menunggu fajar bersama debaran jantung sang calon gubernur
yang menunggu sentuhan tangan-tangan kami
yang tak mereka kenali
yang katanya akan mereka bela
yang katanya akan mereka lindungi hak-hak kami
yang katanya akan mereka jamin kesejahteraan kami
yang katanya akan mereka penuhi kebutuhan pendidikan generasi kami
apa iya?
itu kan katanya
tapi kami mau saja
menyentuhkan jari kami pada sepotong pasak kecil di bilik nasib mereka
yang katanya disana ada nasib kami
apa iya ?
dalam sarung keraguan
aku bertanya-tanya
apa besok jemari ini akan menusukan pasak kecil
untuk merajut mimpi mereka
yang katanya akan mereka jadikan selimut kedamaian kami
apa iya?

Sebentar saja

Standar

SEBENTAR saja

sebentar saja,
luangkan waktumu melihat diri
seperti apa wajahmu kemarin, tapak mana yang kau jejakkan disini
tangan mana yang telah memahat karya
lihatlah
hari ini menanti
jejak dan pahatan baru
lihat kemarin
agar kau tak lalai